Beradaptasi di Masa Pandemi dengan Peluang Baru

Di masa pandemi ini, banyak jenis usaha yang mengalami gulung tikar. Banyak orang dipaksa untuk tinggal di rumah agar Covid-19 tidak menyebar luas. Meski demikian, kita tidak boleh menyerah terhadap pandemi ini. Harus mencoba untuk bertahan agar usaha yang dilakukan tidak mengalami kerugian yang besar.

Agar mampu bertahan, beradaptasi di tengah pandemi menjadi sebuah keharusan. Seperti, usaha yang sebelumnya dijalankan secara offline diubah menjadi online. Kita pun harus mengambil peluang, semisal hobi yang dilakukan bisa menjadi peluang bisnis. Contohnya seperti menanam tanaman, masak, menjahit, dan lainnya.

Pertanyaannya, bagaimana kita berbisnis di tengah pandemi ini? Bagaimana cara menjualnya?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Komite Penanganan Nasional (KCPEN) mengadakan webinar yang berjudul “Beradaptasi di Masa Pandemi dengan Peluang Baru” pada Senin lalu (26/10/2020).

Webinar ini diadakan untuk kita bisa mendapatkan ilmu seputar peluang bisnis yang baru, memasarkan produk via online, dan mendapatkan konsumen yang loyal. Webinar yang dimoderatori oleh Dila Hantika ini diikuti oleh para pelaku UMKM dan anggota Bloggercrony Indonesia secara virtual.

Webinar KCPEN kali ini, menghadirkan dua pembicara : Asoka Remadja yang merupakan entrepreneur & travel bloger dan Dias Satria. SE, M.App.Ec.,Phd seorang akademis Universitas Brawijaya & founder Jagoan Indonesia.

Mencari Peluang Baru

Pandemi mengubah kita melakukan apa saja di rumah. Karena pandemi pula tidak menutup kemungkinan untuk mengubah pola hidup orang-orang agar tidak merasa jenuh. Salah satunya melakukan hobi baru yang bisa menjadi peluang untuk bisnis.

Berbicara tentang peluang bisnis di era pandemi, menurut Asoka, keberadaan internet saat ini memudahkan kita mencari pangsa pasar. Berawal dari coba-coba untuk memposting tanaman, dan tidak menyangka bahwa postingan yang dipublish menarik konsumen.  Bagaimana cara untuk membuat peluang bisnis?

  1. Berani mencoba

Kita harus mencoba sesuatu yang baru, mengikuti trend yang ada di masyarakat. Misalnya, di era pandemi ini masyarakat mempunyai hobi menanam tanaman, maka tidak salah bila mengambil peluang untuk usaha yang berkaitan dengan menjual bibit, pot, pupuk, dan lainnya.

  1. Mempercepat perputaran jual beli

Kita tidak boleh membeli barang terlalu banyak, karena barang yang kita beli belum tentu bisa dijual kembali. Terutama membeli suatu barang yang musiman, lebih baik sedikit tetapi bisa dijual kembali daripada membeli barang banyak tetapi tidak bisa dijual.

  1. Membeli sesuai kapasitas, jangan money oriented
  2. Memahami peluang
  3. Pintar-pintar mencari peluang
  4. Jangan terlalu berespektasi
  5. Belajar dan bereksperimen

Sementara itu, menurut Dias, untuk mendapatkan pasar ada beberapa hal yang harus diperhatikan :

  1. Referesi orang
  2. Memilih potensial yang ada misalnuya pada masa ini adalah dunia digital
  3. Marketing survey
  4. Market connect to media social dan market place

Kita juga harus memikirkan untuk bisnis agar bisnis yang kita lakukan berjalan dengan lancar dengan cara :

  1. Belajar
  2. Bikin map model canvas, sangat membantu untuk memproses kekuatan dan kekurangan bisnis.
  3. Membidik market (pasar). Kita harus tahu market yang sesuai dengan umur, gender, dan lainnya.
  4. Mendengarkan kritik konsumen. Kita harus mendengarkan apa yang konsumen mau atau apa saja kekurangan dari bisnis yang dijalani. Agar bisa dilakukan perbaikan terhadap kekurangan yang ada di bisnis tersebut.

Menjadi seorang pebisnis kita tidak hanya dituntut untuk memikirkan banyak hal. Pun tidak boleh hanya memikirkan marginnya. Penting untuk mendapatkan kepercayaan dari konsumen agar konsumen yang pernah membeli produk tidak beralih ke yang lain. Untuk mendapatkan kepercayaan konsumen, cepat tanggap kepada keluhan konsumen adalah hal penting.

*kontributor: BCN/X Squad domisili Jakarta- Clara Agustina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *